Arc de Triomphe,isn't it?
16.17
src :google
Museum Simpang Lima Gumul-Kediri Jawa Timur
Ini awal yang di kemudikan dan berujung pada sebuah
ke-modus-an, yaitu bukan untuk belajar, tapi untuk jalan-jalan. Semoga jangan
ditiru ini perbuatan gila.
Selepas menunggu jadwal pelepasan SMA,bulan Mei lalu saya
pamit untuk menuju ke Pare,kampung Inggris di Jawa Timur. Dengan kereta
Kahuripan malam,aku melancong sendirian masih ditemani ranselku tersayang.
‘Eh mba, mau kemana emang?’ Tanya seorang lelaki di depanku
dengan logat Jawa Barat. Sundanis.
‘Mau ke Pare,ke kampung inggris’ jawabku datar
‘Ohh,iya tuh, disana kulinernya enak enak dan murah,dulu
saya sempat 4 bulan disana,jangan lupa juga disana mampir ke bangunan kotak
yang mirip di Paris, foto disana, cakep dah..berasa di Paris dah lu..’ mas-mas itu menjelaskan dengan nada tanpa
spasi.
Dan saya cuman ber-ooh ria. Manggut-manggut
‘Dimana nya emang?’ tanyaku malah kepincut cerita mas nya
‘mmm..ditengah-tengah kok ..,apa yaa namanya,gue lupa mba’
‘ohiya, Simpang Lima Gumul mbak!’ katanya sambil menepuk
pahanya sendiri.
Dan mulai dari situ pembicaraan kami jadi dekat. Sebelum dia
turun di stasiun mendahuli saya, dia memberikan nomernya kepadaku agar
menghubunginya. Namun entah, mungkin aku salah save number, nomernya jadi miss
understand.
Mas Hafis, maafkan
saya yah.
Dari stasiun kediri,
melanjutkan perjalanan menuju destinasi utama, Pare,yang bejarak cukup jauh dan
memakan waktu 2 jam untuk sampai sana.
This is the Monumen yang mas nya bilang, letaknya memang di
tengah-tengah persimpangan lima untuk menuju ke lima wilayah dari sini.
Arah selatan jalur menuju ke Wates/tempat pesantren, Untuk Arah ke timur ke
Gurah,arah utara ke Pagu, arah timur laut untuk menuju ke Pare, dan Kea rah
Barat menuju ke Kota Kediri . Tidak salah lagi bangunan ini bentuknya kotak
kaku meyerupai Arc de Triomphe yang berada di pusat kota
Paris.
Fenomenal. Tetapi gayanya agak copy paste.
Ternyata monument ini sengaja di buat sebagai penambah
defisa untuk kemajuan perekonomian Kabupaten Kediri ini agar menjadikannya sebagai
wisata local yang banyak diminati.
Namun sayangnya, sampai sekarang saya belum paham, apa yang
harus di banggakan dari bangunan kotak yang imitate
Ach de Triomphe ini?
Dari pahatan lukisan yang menempel pada dindingnya pun
sangat terlihat tidak luwes dalam
pembuatan nya. Dinding yang bertumpuk banyak semen ini ternyata memiliki alasan
lain dari pencetus pengagagasnya yaitu Pak Sutrisno,bapak bupati kediri saat ini. Selain
untuk memajukan perekonomian,bangunan yang sering disebut-sebut sebagai Ka’bah kediri ini sengaja di buat untuk memperingati sejarah dari
“Jongko Joyoboyo,Raja Kediri abad XII
yang ingin menyatukan lima wilayah Kediri tersebut.
Bangunan yang setiap weekend ini banyak dipenuhi muda-mudi
yang saling berpasangan, memiliki tempat post ojek yang banyak,dan akses
angkutan umum yang mudah,atau biasanya jika kita weekend bokek, saya dan
teman-teman saya dari pare bersepedah untuk samapi sini. Bukan lumayan gempor lagi. Kakinya rasanya nempel sama
pedal sepedah.
Bangunan yang menjulang tinggi bak kardus raksasa di Simpang
Lima Gumul (SLG) biasa orang sana memainkan singkatan, memiliki tinggi yang
mencapai 25 meter dan tiga tangga yang menumpunya,luasnya mencapai 804 hektar
itu dibangun pada tahun 2003 sebagai ikon baru di Kabupaten Kediri yang memiliki
symbol kesamaan pada tahun pembuatan yaitu pada 25 Maret 804 masehi. Di
keempat sisi bangunan ini terdapat arca ganesha,sebagai lambang Kediri
Monumen ini sangat indah bila malam hari, lampu yang menyala
dari sisi monumen ini,mendapat kesan megah bak kerajaan tua jaman dahulu,
seperti Narnia pada kerajaannya. Halaman yang luas dengan rumput yang hijau
stadion bola ini bisa untuk bersantai sambil berguling-guling diatasnya.
Monumen ini punya ruangan di dalamnya,jika kepanasan diluar,
kita bisa berjalan masuk ke dalam,mari kita lihat ada apa di dalam bangunan
kotak ini?
Isinya adalah ruang-ruang untuk pertemuan yang berada di
gedung utama dan aula audotium di lantai atas yang lantainya miring ber atapkan
seperti kubah,ada ruang serba guna lagi di bagian basement, ada pula diorama di lantai atas dan minimarket di lantai
bawah yang menjual bermacam-macam souvenir.
Momumen ini juga memiliki tiga akses jalan yang
menghubungkan langsung ke parkir lewat basement/lantai bawah. Selain itu Simpang
Lima Gumul ini memiliki dua jalan yang cukup luas dan panjang di sisi utaranya
yang sering dipakai untuk balapan liar.
Alhasil, monument ini juga lumayan diminati, karena setiap
weekend biasanya nya diadakannya event-event tertentu supaya menarik lebih
banyak pengunjung.
simpang lima gumul
kalo ini Arc de triomphe asli.
kontras gak? wkwk
So, ngapain harus jauh-jauh ke Paris? Numpang narsis di depan sini juga
gratis kok :)
0 komentar
terimakasih sudah mau berkunjung dan berbagi komentar :)