Listen to my heartbeat. Deg deg deg dug …

Terus menulis. Tanpa berbicara. Terus merasakan bahwa semua yang ada disekitarmu bukan ‘scapegoat’yang jahat. Meskipun banyak yang memberikan ketidak nyamanan pada hidup. Rame. Pecah. Hancur. Satu hal, butuh ketenangan yang so deep..

 Anak yang satu ini anggap bukan diriku, dia orang lain yang tidak banyak berbicara, hanya berteman dengan Kika sebagai mutan dalam dirinya. Dia anak yang pintar,setiap apa yang keluar dari mulutnya bagaikan emas yang ditunggu-tunggu banyak orang,karena dia sosok yang pandai ber dongeng dan bercerita dalam tulisan, orang bilang dia memang terkena fobia berteman dan lama kelamaan menjadi sangat pendiam. Entah fobia karena diperlakukan seperti apa. Dia hanya ingin berteman dengan orang-orang tertentu yang mau mengenali dirinya, dan itu bukan aku, karena aku bukan tipe yang pengertian.

Adalah Maryam, yang hanya berdiri menepi memeluk batu besar dan tidak ingin ikut bermain ombak di pantai bersama teman-teman nya, dia menjauh dari kami,dan kembali menulis, entah apa yang ditulisnya, aku hanya memperhatikan dia dari kejauhan sebelum akhirnya dia merobek kertas dari tulisannya dan memberikannya kepada ku..

 Sambil tersenyum puas, Maryam akhirnya berlari ke pantai sambil menepuk nepuk ombak. Dari situ dia mulai mau berbicara tentang dirinya, bahwa dia amat menyenangi laut dan hanya ingin bersahabat dengan laut.

                                                ******************

Tulit tulit tulit tulit (Ringtone SMS di hape ku yang pecaah)

Five message yet read.

‘Ayok de, kita berangkat, kamu udah dimana?kita udah di selatan patung STTA’

 Sms dari dua team jelajah berulang menanyai gue sekarang dimana?

Kali itu benar-benar hancur, dengan tampang seadanya gue belom sempet bales karena langsung milih ke kamar mandi, sebelum masuk kamar mandi gue cuman bisa bales dengan kata-kata ,BENTAR YA.

Mandi super kilat, dan lihat jam, udah jam 10 lebih, padahal janjian harus kumpul jam 9 pagi. Parraah. Ambil ransel seperti biasa, pake kets pink langsung ngacir ngeluarin motor. Beuuh, panas badai jogjakarta hari itu. Udah mandi air, sekarang mandi keringet.

Sesuai dengan ilham yang gue dapat dari mimpi, gue bareng dan kedua teman gue ini merelakan diri untuk vacation lagi ke pantai selatan, di kawasan Gunung Kidul, tempatnya 1001 pantai.

“Destinasi kita kali ini adalah tiga pantai, Pantai Ngobaran,kuta nya Jogja, lanjut pantai Nguyahan,samping nya, yang terakhir pantai baru yaitu pantai  Pok Tunggal” kata agen 085713000 ini menjelaskan panjang lebar.

‘Yes, berarti nanti kita bisa ketemu Dewa Neptunus untuk menyampaikan puisi kepada Ratu Pantai selatan’ kataku dalam hati.